This study aims to elucidate community perception of royal cemetry and friends of God of Gorontalo by using an approach of phenomenlogy of religion. The result of research pointed out that cemetry was interpreted as a resting place of human kinds after realm. The purpose of cemetry pilgrimage also has a variety, such as, the place of religious excursion, the efficacious place for praying, the place to get blessing from God by invoking the remains, the place to recall the goodness of a hero and a carrier of Islam, the place to learn both of the history and Ladunni. A conducting variant procession of visiting cemetry is divided into by self-praying and praying by a priets. Particular things brought for the cemetry of Sultan Amai are for graping the water believed to have a blessing whereas pilgrims, at Ju Pangola, bring bottled water placed before cemetry and prayed by priests and also take glebe to get grace. Boon for pilgrims is: to get a grace of life with praying for the King and Friends of God, appreciate the kindness of Islamic spreaders and Islamic heroes, and to be a guidance of life that human beings will end and return to the God.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat tentang makam raja dan wali Gorontalo dengan menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dimaknai sebagai tempat peristirahatan manusia setelah alam dunia. Adapun tujuan ziarah makam memiliki varian yakni: Makam sebagai tempat wisata religi; Tempat mustajab berdoa; Tempat untuk mendapatkan berkah dari Allah dengan mendoakan si mayit; Tempat untuk mengenang jasa pahlawan dan pembawa Islam; Tempat untuk belajar baik sejarah maupun ilmu Ladunni. Varian prosesi pelaksanaan ziarah kubur terbagi dua berdoa sendiri dan didoakan oleh imam. Adapun perlengkapan yang menyertai khususnya di makam Sultan Amai adalah mengambil air sumur yang diyakini memiliki berkah sedangkan di makam Ju Pangola adalah air mineral kemasan botol yang ditempatkan di depan makam dan didoakan oleh imam dan mengambil tanah makam untuk mendapatkan keberkahan. Hikmah bagi peziarah: untuk mendapatkan keberkahan hidup dengan mendoakan raja dan para wali Allah, menghargai jasa para pengembang Islam dan para pahlawan; serta menjadikan sebagai pelajaran hidup bahwa manusia pasti akan mati dan kembali ke Allah.
展开▼
机译:本研究旨在通过宗教现象学方法阐明社区对皇家公墓和哥伦打洛神之友的看法。研究结果指出,公墓被解释为人类进入领域后的安息之所。公墓朝圣的目的也多种多样,例如宗教游览的地方,祈祷的有效地方,通过援引遗骸从上帝那里得到祝福的地方,忆及英雄和载体的良善的地方。伊斯兰教,是学习历史和拉杜尼的地方。来访公墓的一个进行性变体游行被self徒分为自祷和祈祷。苏丹阿迈墓地带来的特别事情是放牧被认为有福的水,而香波安哥拉(Ju Pangola)的朝圣者则将瓶装水放在墓地前,并由神父祈祷,还拿起礼来获得恩典。朝圣者的福音是:为了祈求上帝的国王和上帝的朋友而获得生活的恩宠,欣赏伊斯兰传播者和伊斯兰英雄的善意,并成为人类将要结束并重返上帝的生活的指导。 ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat tentang makam raja dan wali Gorontalo dengan menggunakan pendekatan fenomenologi agama。 Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dimaknai sebagai tempat peristirahatan manusia setelah alam dunia。 Adapun tujuan ziarah makam memiliki varian yakni:Makam sebagai tempat wisata宗教; tempata mustajab berdoa; Tempat untuk mendapatkan berkah dari Allah dengan mendoakan si mayit; Tempat untuk Mengenang jasa pahlawan dan pembawa伊斯兰教; Tempat untuk belajar baik sejarah maupun ilmu Ladunni。 Varian prosesi pelaksanaan ziarah kubur terbagi dua berdoa sendiri dan didoakan oleh imam。 Adapun perlengkapan yang menyertai khususnya di makam苏丹Amai adalah mengambil air sumur yang diyakini memiliki berkah sedangkan di makam Ju Pangola adalah空气矿物质kemasan botol yang ditempatkan di depan makamakah hanhan imam tan dahanakan oleh imam dan。 Hikmah bagi peziarah:伊斯兰教徒孟达帕坎keberkahan hidup dengan mendoakan raja dan para wali阿拉,孟加拉贾沙para pengembang伊斯兰教dan para pahlawan; serta menjadikan sebagai pelajaran hidup bahwa manusia pasti akan mati dan kembali ke Allah。
展开▼